Heartbreak Alert: Memang Cinta Pertama Nggak Akan Pernah Sampai di Masa Depan, ya?

Heartbreak Alert: Memang Cinta Pertama Nggak Akan Pernah Sampai di Masa Depan, ya?

Aduuh guys, Aku baru aja selesai nonton “20th Century Girl” (2022) lagi, dan sumpah ya, film Netflix ini tuh gak pernah gagal bikin aku nangis T_T. Pokoknya, kalau kamu pernah merasakan cinta pertama yang tulus saat SMA, kamu wajib nonton. Ini adalah surat cinta yang dibungkus indah buat kenangan masa muda kita.

Jadi, ceritanya tuh tahun 1999. Ada cewek namanya Na Bo-Ra. Dia ini tipikal cewek setia kawan yang bisa diandalkan banget! Sahabatnya, Yeon-Doo, harus ke Amerika buat operasi. Tapi Yeon-Doo lagi baper berat sama cowok di sekolah, namanya Baek Hyun-Jin.

Nah, Bo-Ra pun dengan tulus menjalankan misi rahasia: memata-matai semua gerak-gerik Hyun-Jin selama Yeon-Doo pergi. Dia catat semua detailnya di buku. Kamu kebayang nggak sih, segitunya dia buat sahabatnya?!

Tapi ya namanya juga di film Korea, misi mata-mata ini malah bikin Bo-Ra jadi makin dekat sama teman Hyun-Jin yang cool banget, Poong Woon-Ho. Di sinilah aku mulai deg-degan sendiri. Aku udah feeling banget, ini pasti bakal jadi cerita love triangle yang rumit, tapi ternyata lebih manis dari yang aku duga!

Bagian yang paling bikin aku suka dan relate adalah estetikanya! Setting tahun 1999 itu loh, vibes-nya dapat banget.

Ponsel lipat jadul, pakai video tape buat merekam, dan surat-surat kertas. Rasanya kayak dibawa balik ke masa yang polos, saat semua komunikasi itu butuh effort dan waktu, bukan cuma chat kilat. Chemistry Bo-Ra dan Woon-Ho tuh juga juara. Momen-momen kencan sederhana mereka (kayak naik sepeda atau di bioskop) itu yang bikin kita baper maksimal. Aku yakin kamu juga senyum-senyum sendiri lihat kelakuan mereka yang polos itu.

Nah, di bagian ini aku harus jujur. Kalau kamu nggak mau tahu akhir ceritanya, tolong segera scroll ke bagian rating ya!

Film ini jadi masterpiece buat aku justru karena ending-nya yang nggak sesuai ekspektasi.

Kita tuh udah terbiasa sama film first love yang berakhir manis. Tapi “20th Century Girl” berani bilang: cinta pertama itu indah, tapi tidak selalu harus abadi.

Kisah Woon-Ho yang tiba-tiba harus pergi dan pertemuan mereka bertahun-tahun kemudian yang ternyata membawa kejutan pahit, sukses bikin aku nangis kejer. Film ini mengajarkan satu hal yang sangat dewasa: orang yang kita cintai di masa lalu, terkadang nggak bisa kita bawa ke masa depan. Perpisahan itu ternyata bagian yang nggak terhindarkan dari tumbuh dewasa. Aku beneran merenung lama setelah filmnya selesai.

Ada satu dialog yang bikin aku benar-benar nggak kuat, terutama kalau kita tahu ending-nya. Itu adalah janji yang mereka buat sebelum Woon-Ho pergi:

Woon-Ho: ‘Tunggulah aku. Aku akan kembali sebelum abad ini berakhir.’

“Di momen itu, janji Woon-Ho terasa sangat manis dan meyakinkan. Tapi membaca kembali janji itu setelah kita tahu akhir ceritanya, rasanya jadi sangat menusuk. Dialog itu bukan hanya janji untuk Bo-Ra, tapi janji untuk kita, penonton, yang berharap mereka bisa bersama. Aku rasa, dialog inilah yang membuat film ini bukan cuma tentang cinta, tapi tentang realitas janji yang harus berhadapan dengan takdir.

Potongan dialog ini sangat kuat karena menggunakan frasa ‘sebelum abad ini berakhir’, yang secara puitis menggarisbawahi setting tahun 1999 mereka. Itu membuat kita sadar betapa singkatnya waktu yang mereka miliki, dan bagaimana waktu justru menjadi penghalang terbesar bagi cinta mereka.”

⭐ RATING AKU UNTUK FILM INI:

9.2 / 10

Aku kasih nilai tinggi karena film ini berhasil membalut nostalgia manis dengan kisah yang tragis dan realistis. Visualnya cantik, dan chemistry-nya juara. Wajib tonton buat kita yang suka kisah baper!